Thursday 13 May 2010

LTE di Indonesia (2012 - 2013)

LTE adalah teknologi mobile broadband dengan kecepatan rata-rata 20-40 Mbps dan maksimum 150 Mbps. Teknologi ini merupakan teknologi mobile broadband lanjutan setelah era jaringan 3G dengan basis teknologi HSPA Evolution dengan kecepatan maksimal 21 Mbps.

Sampai saat ini, menurut Plt Dirjen Postel Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan, sudah ada tiga operator seluler yang resmi mengajukan permohonan untuk menjajal LTE, teknologi seluler generasi keempat (4G). Operator itu adalah Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. "Sudah tiga operator yang ajukan proposal untuk trial LTE.

Layanan LTE pertama di dunia dibuka oleh TeliaSonera di dua kota Skandinavia yaitu Stockholm dan Oslo pada 14 Desember 2009. LTE adalah satu set perangkat tambahan ke Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang diperkenalkan pada 3rd Generation Partnership Project (3GPP) Release 8. Banyak dari 3GPP Release 8 mengadopsi teknologi 4G, termasuk semua IP arsitektur jaringan.

LTE ini memberikan tingkat kapasitas downlink sedikitnya 100 Mbps, dan uplink paling sedikit 50 Mbps dan RAN round-trip kurang dari 10 ms. LTE mendukung operator bandwidth, dari 20 MHz turun menjadi 1,4 MHz dan mendukung pembagian frekuensi duplexing (FDD) dan waktu pembagian duplexing (TDD). Bagian dari standar LTE adalah Arsitektur Sistem Evolution, sebuah jaringan berbasis IP yang dirancang untuk menggantikan arsitektur GPRS Core Network dan memastikan dukungan untuk mobilitas antara beberapa non-sistem 3GPP, misalnya GPRS dan WiMax.

Keuntungan utama dengan LTE adalah throughput yang tinggi, latency rendah, plug and play, FDD dan TDD pada platform yang sama, peningkatan pengalaman pengguna akhir dan arsitektur sederhana yang mengakibatkan biaya operasional yang rendah. LTE akan juga mendukung teknologi sebelumnya seperti GSM, CDMAone, W-CDMA (UMTS) dan CDMA2000.

Beberapa Instansi yang melakukan riset di bidang LTE tergabung dalam sebuah project SOCRATES (Saya melakuakn riset di bidang load balancing WG3 di TU Braunschweig bersama Prof. Thomas Kuener dan Thomas Jansen dan di TU Eindhoven di bawah bimbingan Prof. Erik Fledderus) Instansi yang tergabung :

TU Braunschweig (IfN - Institut fuer Nachtrichten Technik) - Jerman

TNO - Belanda

Atesio - Jerman

Ericson - Finlandia

IBBT - Belgia

Vodavone - Inggris

Nokia Siemens - Jerman, Polandia




No comments:

Post a Comment